About SSC

Apa Itu Save Street Child?

Save Street Child adalah sebuah organisasi yang berawal dari gerakan di media massa yang diinisiasi oleh Shei Latiefah. Melalui akun @savestreetchild, 23 Mei 2011 yang lalu, gerakan ini bermetamorfosis menjadi sebuah organisasi independen yang mempersiapkan anak-anak marjinal yang memiliki akses pendidikan minim supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa bekal yang memadai: pendidikan dan teman baik. Kita memberi apa yang telah kita terima. Tugas manusia terdidik adalah mendidik manusia lainnya. Untuk itulah, Save Street Child lahir dan menjadi wadah bagi kaum muda untuk berbagi.

Who Are We?

Save Street Child is a non-profit organization which initiated by Shei Latiefah from social media. On May, 23th 2011, this social movement has become an independent organization which provide a betterment of education for the marginalized children. We believe that, a better nation must be start from its generation, the children. So, we work hard to equip them with education and friendship. Save Street Child started to show the world the importance to share and love each other.

Apa yang Save Street Child Kerjakan?

Save Street Child mengelola kelas-kelas belajar gratis yang dijalankan oleh tim pengajar yang berdedikasi dan memiliki kepekaan dan cinta dalam mendidik dan berteman dengan adik-adik marjinal. Kelas-kelas tersebut telah melalui mekanisme: survey, pendekatan terhadap warga sekitar, dan perencanaan kecil sebelum akhirnya berjalan sebagai pusat belajar-mengajar. Tim pengajar telah dibekali pelatihan sederhana tentang karakteristik adik-adik dan cara mengajar yang berazaskan pertemanan, bukan hegemoni. Sehingga adik-adik peserta belajar nyaman dan dapat berekspresi sesuai bakatnya.

What We Do?

Save Street Child organize learning classes which is run by its dedicated and lovable volunteers. Volunteers will teach and love the children and befriend with them. Each class of Save Street child has been through mechanism: survey, neighborhood approach, and planning to conduct the class. The volunteers have been equipped with a simple knowledge to perform and serve the children.

Jejaring Save Street Child

Organisasi ini juga memiliki jejaring yang memiliki mimpi yang sama: membantu generasi bangsa untuk memiliki akses pendidikan. Dengan mimpi yang sama, namun manajemen yang berbeda, Save Street Child menyebarkan semangat berbagi hingga ke 16 kota: Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Medan, Makassar, Manado, Palembang, Padang, Madura, Jember, Blitar, Depok, Pasuruan, Malang, Semarang dan Solo.

The Save Street Child Networks:

This Organization has nationwide networks which share the same dream: to provide a betterment of education for the marginalized generation. With the same dream but different approach and management, Save Street Child has spread the love to other 16 cities in Indonesia:  Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Medan, Makassar, Manado, Palembang, Padang, Madura, Jember, Blitar, Depok, Pasuruan, Malang, Semarang and Solo.

Perangkat dan Kepengurusan Komunitas Save Street Child Indonesia

Kepengurusan dari tiap-tiap kota berbeda. Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pengurus kota tersebut. Dan, seperti yang disebutkan, sifat dari komunitas ini memang desentralis dan kreatif. Sehingga, dalam eksekusinya, benar-benar dimaksimalkan pada eksplorasi dari tiap-tiap pegiat Komunitas Save Street Child kota tersebut.

Namun, hal-hal standar yang perlu dipenuhi adalah:

a. General Coordinator (Ketua)

b. Treasury (Bendahara)

c. Secretary (Sekretaris)

d. Division (Divisi).

Secara teknis, penamaan jabatan menggunakan bahasa Inggris mengingat, nama komunitas kita adalah “Komunitas Save Street Child”. Selanjutnya, untuk Divisi, bisa dikembangkan sesuai kemauan dan kemampuan masing-masing pengurus kota. Hak-hak dan kewajiban pengurus merupakan wewenang penuh dari masing-masing kota, sesuai kesepakatan bersama yang tidak menghilangkan identitas bersama komunitas ini.

Kepengurusan Komunitas Save Street Child Semarang

Kepengurusan Komunitas Save Street Child di Semarang berganti-ganti dikarenakan kesibukan dari tiap orang. Sampai saat ini, sudah 2 kali pergantian pengurus, namun tak mematikan kinerja komunitas.  Kepengurusan ini pun sifatnya fleksibel, artinya tidak serumit dan sekonstitusional organisasi kebanyakan. Kami tidak menggunakan AD/ ART, hanya manifesto Komunitas Save Street Child yang disusun di awal pergerakan. Visi dari komunitas ini pun untuk memanusiakan manusia, khususnya anak-anak marjinal, untuk itu, tiap-tiap orang yang terlibat disini tak memandang status, jabatan dan kinerja, semua dilakukan secara gotong royong.

Adapun struktur kepengurusan Komunitas Save Street Child adalah sebagai berikut:

Struktur kepengurusan diatas merupakan kesepakatan dari rapat koordinasi. Adapun rapat koordinasi dilaksanakan setiap dwi minggu. Agenda rapat pun menyesuaikan situasi dan kondisi komunitas yang akan dibahas. Agenda rapat koordinasi dwi mingguan itupun juga disesuaikan dengan evaluasi pengajar bulanan yang harus dilaksanakan dari tiap-tiap penanggungjawab distrik mengajar.

LALU, APA GOAL SAVE STREET CHILD KEDEPANNYA?

Goal utama dari komunitas ini, selain menyebarkan kepedulian adalah, sebagai pusat informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan anak jalanan. Mulai dari rumah singgah, relawan, hingga akses pelatihan-pelatihan untuk pengorganisiran anak jalanan.

Save Street Child adalah rumah. Save Street Child adalah tempat berkumpul (melting pot) orang-orang yang peduli anak jalanan. Selain itu, Save Street Child dapat menjadi laboratorium pengabdian masyarakat anak-anak muda yang sadar dan peduli, serta mau beraksi untuk perubahan kecil yang mungkin akan berdampak besar.